Pengelasan (welding) adalah salah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan sambungan yang kontinyu.
* MACAM - MACAM PENGELASAN :
1.) Las Listrik
2.) Las Karbit
3.) Pateri / Solder
4.) Pandai Besi
5.) Las Titik
6.) Las Roll
7.) TIG
8.) MIG
9.) Submerged
* PERALATAN LAS :
Peralatan yang dibutuhkan dalam proses pengelasan antaralain ;
I. Peralatan Utama
~ Mesin Las / Trafo Las
~ Arus Listrik >>>> 1.) AC ( Alternating Current ) = Arus bolak - balik
2.) DC ( Dirrect Current ) = Arus Searah
~ Holder / tang elektroda / penjepit elektroda
~ Men massa / Plek massa
~ Kabel Las >>>> 1.) kabel elektroda
2.) kabel massa
3.) kabel tenaga
II. Peralatan Keselamatan Kerja
~ Topeng las = melindungi mata dari sinar las
~ Masker / blower hisap = pelindung hidung untuk menghindari asap las
~ Apron
~ Sarung tangan
~ Sepatu
~ Kamar Las
III. Peralatan Bantu
~ Tang
~ Sikat baja
~ Palu kerak
~ Meja las
~ Mesin Gerinda
"Ada 6 Tahapan Cara Untuk Mengelas"
1.) Mengetahui kemiringan elektroda terhadap holder/penjepit elektroda
2.) Posisi kemiringan elektroda terhadap benda kerja
3.) Posisi badan
4.) Kemiringan elektroda ( 70 / 80 derajat ) dan arah pengelasan mengikuti arah kemiringan elektroda
5.) Menggores
6.) Posisi topeng las untuk keselamatan kerja
* MACAM - MACAM POSISI PENGELASAN :
# 1G = posisi mengelas dibawah tangan
# 2G = posisi mengelas dihadapan badan ( horizontal )
# 3G = posisi mengelas dihadapan badan ( vertikal )
# 4G = Posisi mengelas diatas kepala ( over head )
$ KESIMPULAN 1 :
Jika kita mengelas dengan cara perlahan - lahan / hati - hati maka hasil pengelasan akan baik. Tetapi jika kita mengelas dengan cara cepat / terburu - buru maka hasil kerjanya kurang baik, karena dalam teknik pengelasan dibutuhkan kehati - hatian, ketelitian, dan keuletan agar hasil kerja / pengelasan dapat dilakukan dengan baik.
$ KESIMPULAN 2 :
Dalam teknik pengelasan bagi pemula, sangat sulit untuk menghasilkan hasil las yang baik dan untuk menghasilkan hasil las yang baik posisi tubuh harus sesuai dengan posisi benda yang akan dikerjakan.
Adapun kesulitan - kesulitan dalam mengelas antaralain ;
- Gugup
- Takut untuk menggerakkan busur las
- Takut terkena percikan api dari proses pengelasan
- Sulit berkonsentrasi
Read more at http://teknikmesin2011unila.blogspot.com/2012/10/teknik-dasar-pengelasan.html#7iqHYD3S4U73AtbA.99
1.) Las Listrik
2.) Las Karbit
3.) Pateri / Solder
4.) Pandai Besi
5.) Las Titik
6.) Las Roll
7.) TIG
8.) MIG
9.) Submerged
* PERALATAN LAS :
Peralatan yang dibutuhkan dalam proses pengelasan antaralain ;
I. Peralatan Utama
~ Mesin Las / Trafo Las
~ Arus Listrik >>>> 1.) AC ( Alternating Current ) = Arus bolak - balik
2.) DC ( Dirrect Current ) = Arus Searah
~ Holder / tang elektroda / penjepit elektroda
~ Men massa / Plek massa
~ Kabel Las >>>> 1.) kabel elektroda
2.) kabel massa
3.) kabel tenaga
II. Peralatan Keselamatan Kerja
~ Topeng las = melindungi mata dari sinar las
~ Masker / blower hisap = pelindung hidung untuk menghindari asap las
~ Apron
~ Sarung tangan
~ Sepatu
~ Kamar Las
III. Peralatan Bantu
~ Tang
~ Sikat baja
~ Palu kerak
~ Meja las
~ Mesin Gerinda
"Ada 6 Tahapan Cara Untuk Mengelas"
1.) Mengetahui kemiringan elektroda terhadap holder/penjepit elektroda
2.) Posisi kemiringan elektroda terhadap benda kerja
3.) Posisi badan
4.) Kemiringan elektroda ( 70 / 80 derajat ) dan arah pengelasan mengikuti arah kemiringan elektroda
5.) Menggores
6.) Posisi topeng las untuk keselamatan kerja
* MACAM - MACAM POSISI PENGELASAN :
# 1G = posisi mengelas dibawah tangan
# 2G = posisi mengelas dihadapan badan ( horizontal )
# 3G = posisi mengelas dihadapan badan ( vertikal )
# 4G = Posisi mengelas diatas kepala ( over head )
$ KESIMPULAN 1 :
Jika kita mengelas dengan cara perlahan - lahan / hati - hati maka hasil pengelasan akan baik. Tetapi jika kita mengelas dengan cara cepat / terburu - buru maka hasil kerjanya kurang baik, karena dalam teknik pengelasan dibutuhkan kehati - hatian, ketelitian, dan keuletan agar hasil kerja / pengelasan dapat dilakukan dengan baik.
$ KESIMPULAN 2 :
Dalam teknik pengelasan bagi pemula, sangat sulit untuk menghasilkan hasil las yang baik dan untuk menghasilkan hasil las yang baik posisi tubuh harus sesuai dengan posisi benda yang akan dikerjakan.
Adapun kesulitan - kesulitan dalam mengelas antaralain ;
- Gugup
- Takut untuk menggerakkan busur las
- Takut terkena percikan api dari proses pengelasan
- Sulit berkonsentrasi
Read more at http://teknikmesin2011unila.blogspot.com/2012/10/teknik-dasar-pengelasan.html#7iqHYD3S4U73AtbA.99
Jenis-Jenis Pengelasan
Secara proses, pengelasan dapat di bedakan atas beberapa macam antara lain
A. Las Fusi ( Fusion Welding )
Las Fusi adalah Proses pengelasan dengan mencairkan sebagian logam induk.
Berikut jenis-jenis pengelasan yang termasuk kedalam jenis las fusi:
1. SMAW (SMAW)
SMAW
adalah suatu proses pengelasan dimana elektroda yang di pakai bersifat
consumeable (habis pakai) yang mana flux melindungi filler dari oksigen
agar tidak terjadi oksidasi.
Berikut gambar skema proses SMAW :
2. GMAW ( MIG )
GMAW adalah Proses pengelasan dengan elektroda terumpan menggunakan Busur listrik sebagai sumber panas dan menggunakan gas pelindung inert / gas mulia, campuran, atao CO2.
Berikut gambar skema proses SMAW :
3. FCAW
Pada
dasarnya pengelasan dengan FCAW merupakan proses pengelasan yang mirip
dengan GMAW/MIG dan menggunakan kawat Las Berinti Flux.
4. GTAW (TIG)
GTAW
adalah Proses pengelasan dengan elektroda tak terumpan menggunakan
Busur listrik sebagai sumber panas dan menggunakan gas pelindung inert /
gas mulia
Berikut gambar skema proses GTAW :
5. PAW
PAW adalah proses pengelasan dengan pelindung gas dimana panas timbul akibat busur elektroda dengan BK. Busur
dipersempit oleh oriffice tembaga paduan yang terletak antara elektroda
dan BK. Plasma dibentuk oleh ionisasi bagian gas yang melewati
oriffice.
Pada PAW, sebuah elektroda tungsten digunakan sama seperti pada GTAW. Dua
aliran gas yang terpisah melewati torch. Satu aliran mengelilingi
elektroda didalam badan orifis dan melalui orifis, terjadi penyempitan
busur untuk membentuk plasma panas. Gas yang digunakan adalah gas mulia
dan biasanya adalah argon. Aliran gas lainnya yaitu gas pelindung lewat
diantara badan orifis dan di bagian luar pelindung. Gas ini melindungi
logam cair dan busur dari kontaminasi oleh lingkungan
sekitarnya. Gas mulia, seperti argon, juga bisa digunakan untuk
pelindung, tapi campuran gas yang tak teroksidasi, seperti argon dengan 5
% hydrogen, bisa juga dimanfaatkan.
Berikut gambar skema proses PAW :
6. SAW
Secara
bahasa SAW adalah pengelasan busur rendam. SAW adalah proses Pengelasan
busur mirip dengan GMAW tetapi secara bersamaan diumpankan flux untuk
melindungi proses mengantikan gas pelindung.

7. Electroslag Welding (ESW)
ESW
adalah suatu proses las otomatis dengan laju deposit tinggi yang
digunakan untuk mengelas logam dengan tebal 2 inci atau lebih secara
vertikal
Berikut gambar skema proses ESW :
B. Solid State Welding
Solid state welding adalah proses pengelasan dengan tekanan dan, atau tanpa panas.
Berikut jenis-jenis pengelasan yang termasuk kedalam jenis solid state welding:
- Explosion Welding
- Forge Welding
- Friction Welding
- Radial Friction Welding
- Ultrasonic Welding
- Roll Welding
- Cold Welding
C. Proses Brazing
Proses
brazing adalah proses penyatuan logam-logam dengan logam pengisi yang
mencair di atas temperatur 840 oF ( di bawah temperatur cair logam induk
).
Berikut jenis-jenis pengelasan yang termasuk kedalam jenis proses brazing:
- Torch Brazing
- Furnace Brazing
- Induction Brazing
- Dip Brazing
- Resistance Brazing
- Diffusion Brazing
- Exothermic Brazing
- Brazing with clad Brazing materials
D. Proses Soldering
Proses
soldering adalah proses pengelasan dengan logam pengisi yang mencair
dibawah temperature 840 oF Umumnya logam pengisi menggunakan Timah.
Berikut jenis-jenis pengelasan yang termasuk kedalam jenis proses soldering:
- Iron Soldering
- Torch Soldering
- Furnace and Infrared Soldering
- Dip Soldering
- Hot Gas Soldering
- Induction Soldering
- Wave Soldering
Brazing dan Soldering adalah proses penyambungan dengan menggunakan efek kapilaritas. Dimana Efek Kapilaritas adalah gaya
tarik logam yang disambung terhadap logam pengisi cair sehingga
permukaan sambungan dikontak oleh logam pengisi dengan syarat jarak
antara dua logam harus dekat.
Weldability dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya
Sifat
Mampu Las ( Weldability ) adalah kemampuan material disambung dengan
proses pengelasan sehingga menghasilkan sambungan yang berkualitas.
Weldability adalah fungsi dari :
- Jenis proses las yang dipakai.
- Lingkungan operasi dan proses.
- Komposisi paduan.
4. Ukuran dan disain sambungan
Jenis-Jenis Sambungan
Ada beberapa jenis sambungan yang di gunakan dalam pengelasan. Adapun jenis-jenis sambungan tersebut antara lain:
- Sambungan silang
- Sambungan T
- Sambungan tumpul
- Sambungan sudut
- Sambungan sisi
- Sambungan dengan penguat
- Sambungan dengan Tumpang
Lebih jelas jenis-jenis sambungan tersebut dapat kita lihat pada gambar berikut :
Posisi Pengelasan
Posisi Pengelasan :
1. Flat ( datar ) ® F
2. Horizontal ® H
3. Vertikal ® V
4. Atas kepala ® OH
Skema SMAW
Berikut skema pengelasan SMAW :
Elektroda dan Fungsinya pada pengelasan
Elektroda adalah sautu material yang di gunakan dalm melakukan proses pengelasan. Elektroda
selalu memiliki standarisasi yang berbeda-beda, jadi dengan kata lain
elektroda yang di gunakan selalu berbeda-beda tergantung pada jenis
pengelasannya.
Berikut standarisasi elektroda :
E XXX XX atau E XX XX
A B A B
A = Kekuatan tarik minimum ( KSi )
B = Posisi pengelasan
Contoh :
E 6010 ® UTM ≥ 430 MPa ( 760 ksi )
1 ® semua posisi ( F, H, OH, V )
E 6020 ® UTM ≥ 430 MPa ( 760 ksi )
2 ® posisi flat atau horizontal
Elektroda untuk Stainless steel see ® AWS A5.4
Nickel and copper alloy see ® AWS A5.11 dan A5.6
Aluminium alloy see ® AWS A5.3
Fungsi elektroda pada pengelasan :
- Sebagai penyambung material yang akan di lilas.
- Sebagai pelindung hasil lasan
Cara menghasilkan nyala busur SMAW
Ada 2 metoda :
1. Scratching ( recommended )
- Scracth (gores) logam dengan elektroda berupa goresan pendek
- Setelah terbentuk busur, segera angkat elektroda untuk mencegah penempelan dengan logam setinggi 2X diameter elektroda
- Tahan posisi itu hingga busur terbentuk dan gas pelindung terbentuk
- Gerakan elektroda sepanjang groove
2. Tapping
- Gerakan naik turun elektroda secara vertical sampai timbul percikan
- Setelah ada percikan angkat elektroda setinggi 2X diameternya
- Jika busur belum stabil turunkan elektroda hingga 1X diameternya
Las Titik (Spot Welding)
Las titik merupakan car alas resistansi listrik dimana dua atau lebih lembaran logam dijepit antara elektroda dan logam.
Waktu
yang singkat disebut waktu tekan, kemudian dialirkan arus bertegangan
rendah di antara elektroda logam yang saling bersinggungan menjadi panas
dan temperatur naik sampai mencapai temperature pengelasan (temperatur
fusi logam). Segera setelah temperatur pengelasan dicapai tekanan antara
elektroda memaksa logam menjadi satu dan terbentuklah sambungan las.
Penggunaan proses las titik tergantung kepada :
- Besar kecilnya arus listrik
- besar kecilnya gaya penekanan
- lamanya waktu penekanan
- luas singgungan logam
Prinsip proses las titik adalah bila arus listrik sebesar I amper melalui suatu hambatan R selama t datik, maka akan terjadi energi termal pada hambatan tersebut. Dapat juga dituis dengan :
H = I2 . R . t H = jumlah energi termal (Joule)
I = kuat arus(A)
R = Hambatan (W)
T = waaktu (detik)
Empat tahapan dalam satu siklus pengelasan titik :
- Waktu tekan.
- waktu las, yaitu pada saat logam dijepit agar temperatur naik dan memaksanya menjadi satu.
- Waktu tengang, yaitu waktu dimana arus telah dihentikan teapi penekanan masih dipertahankan.
- waktu penutup, yaitu dimana logam yang sudah dingin dilepaskan.
* MACAM - MACAM PENGELASAN :
1.) Las Listrik
2.) Las Karbit
3.) Pateri / Solder
4.) Pandai Besi
5.) Las Titik
6.) Las Roll
7.) TIG
8.) MIG
9.) Submerged
* PERALATAN LAS :
Peralatan yang dibutuhkan dalam proses pengelasan antaralain ;
I. Peralatan Utama
~ Mesin Las / Trafo Las
~ Arus Listrik >>>> 1.) AC ( Alternating Current ) = Arus bolak - balik
2.) DC ( Dirrect Current ) = Arus Searah
~ Holder / tang elektroda / penjepit elektroda
~ Men massa / Plek massa
~ Kabel Las >>>> 1.) kabel elektroda
2.) kabel massa
3.) kabel tenaga
II. Peralatan Keselamatan Kerja
~ Topeng las = melindungi mata dari sinar las
~ Masker / blower hisap = pelindung hidung untuk menghindari asap las
~ Apron
~ Sarung tangan
~ Sepatu
~ Kamar Las
III. Peralatan Bantu
~ Tang
~ Sikat baja
~ Palu kerak
~ Meja las
~ Mesin Gerinda
"Ada 6 Tahapan Cara Untuk Mengelas"
1.) Mengetahui kemiringan elektroda terhadap holder/penjepit elektroda
2.) Posisi kemiringan elektroda terhadap benda kerja
3.) Posisi badan
4.) Kemiringan elektroda ( 70 / 80 derajat ) dan arah pengelasan mengikuti arah kemiringan elektroda
5.) Menggores
6.) Posisi topeng las untuk keselamatan kerja
* MACAM - MACAM POSISI PENGELASAN :
# 1G = posisi mengelas dibawah tangan
# 2G = posisi mengelas dihadapan badan ( horizontal )
# 3G = posisi mengelas dihadapan badan ( vertikal )
# 4G = Posisi mengelas diatas kepala ( over head )
$ KESIMPULAN 1 :
Jika kita mengelas dengan cara perlahan - lahan / hati - hati maka hasil pengelasan akan baik. Tetapi jika kita mengelas dengan cara cepat / terburu - buru maka hasil kerjanya kurang baik, karena dalam teknik pengelasan dibutuhkan kehati - hatian, ketelitian, dan keuletan agar hasil kerja / pengelasan dapat dilakukan dengan baik.
$ KESIMPULAN 2 :
Dalam teknik pengelasan bagi pemula, sangat sulit untuk menghasilkan hasil las yang baik dan untuk menghasilkan hasil las yang baik posisi tubuh harus sesuai dengan posisi benda yang akan dikerjakan.
Adapun kesulitan - kesulitan dalam mengelas antaralain ;
- Gugup
- Takut untuk menggerakkan busur las
- Takut terkena percikan api dari proses pengelasan
- Sulit berkonsentrasi
Read more at http://teknikmesin2011unila.blogspot.com/2012/10/teknik-dasar-pengelasan.html#7iqHYD3S4U73AtbA.99
1.) Las Listrik
2.) Las Karbit
3.) Pateri / Solder
4.) Pandai Besi
5.) Las Titik
6.) Las Roll
7.) TIG
8.) MIG
9.) Submerged
* PERALATAN LAS :
Peralatan yang dibutuhkan dalam proses pengelasan antaralain ;
I. Peralatan Utama
~ Mesin Las / Trafo Las
~ Arus Listrik >>>> 1.) AC ( Alternating Current ) = Arus bolak - balik
2.) DC ( Dirrect Current ) = Arus Searah
~ Holder / tang elektroda / penjepit elektroda
~ Men massa / Plek massa
~ Kabel Las >>>> 1.) kabel elektroda
2.) kabel massa
3.) kabel tenaga
II. Peralatan Keselamatan Kerja
~ Topeng las = melindungi mata dari sinar las
~ Masker / blower hisap = pelindung hidung untuk menghindari asap las
~ Apron
~ Sarung tangan
~ Sepatu
~ Kamar Las
III. Peralatan Bantu
~ Tang
~ Sikat baja
~ Palu kerak
~ Meja las
~ Mesin Gerinda
"Ada 6 Tahapan Cara Untuk Mengelas"
1.) Mengetahui kemiringan elektroda terhadap holder/penjepit elektroda
2.) Posisi kemiringan elektroda terhadap benda kerja
3.) Posisi badan
4.) Kemiringan elektroda ( 70 / 80 derajat ) dan arah pengelasan mengikuti arah kemiringan elektroda
5.) Menggores
6.) Posisi topeng las untuk keselamatan kerja
* MACAM - MACAM POSISI PENGELASAN :
# 1G = posisi mengelas dibawah tangan
# 2G = posisi mengelas dihadapan badan ( horizontal )
# 3G = posisi mengelas dihadapan badan ( vertikal )
# 4G = Posisi mengelas diatas kepala ( over head )
$ KESIMPULAN 1 :
Jika kita mengelas dengan cara perlahan - lahan / hati - hati maka hasil pengelasan akan baik. Tetapi jika kita mengelas dengan cara cepat / terburu - buru maka hasil kerjanya kurang baik, karena dalam teknik pengelasan dibutuhkan kehati - hatian, ketelitian, dan keuletan agar hasil kerja / pengelasan dapat dilakukan dengan baik.
$ KESIMPULAN 2 :
Dalam teknik pengelasan bagi pemula, sangat sulit untuk menghasilkan hasil las yang baik dan untuk menghasilkan hasil las yang baik posisi tubuh harus sesuai dengan posisi benda yang akan dikerjakan.
Adapun kesulitan - kesulitan dalam mengelas antaralain ;
- Gugup
- Takut untuk menggerakkan busur las
- Takut terkena percikan api dari proses pengelasan
- Sulit berkonsentrasi
Read more at http://teknikmesin2011unila.blogspot.com/2012/10/teknik-dasar-pengelasan.html#7iqHYD3S4U73AtbA.99
Tidak ada komentar:
Posting Komentar